Senin, 24 Juni 2013

Furoshiki




Kali ini kami akan membahas lebih jauh mengenai Furoshiki dan fungsinya. Furoshiki adalah kain berbentuk segi empat dengan beragam warna dan corak yang kerap digunakan untuk mengemas, menjinjing dan menyimpan barang-barang. Kerap digunakan sebagai pembungkus hadiah, dibentangkan di lantai sebagai alas lantai atau pun sekedar menjadi dekorasi ruangan. menarik, bukan?



Awalnya furoshiki digunakan oleh pemandian umum, yaitu pusat berkumpulnya masyarakat kalangan biasa sebagai kain pembuntal pakaian dan perlengkapan mandi mereka pada tahun 1600-an. Seiring dengan perkembangan zaman, furoshiki semakin modern dan bisa digunakan untuk apa saja.




Pada perkembangan berikutnya, Furoshiki juga digunakan saat pesta pernikahan sebagai pembuntal seserahan. Kain yang digunakan umumnya bermotif burung bangau, kipas, pohon cemara dan ombak yang dipercaya akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi penggunanya. Belakangan ini pengunaan furoshiki untuk membuntal barang bawaan kembali dihidupkan sebagai gerakan untuk menjaga lingkungan sekaligus pengkajian kembali budaya tradisional Jepang. 





Sejumlah cara penggunaan yang inovatif pun bermunculan. Furoshiki menjadi lebih digemari dan semakin sering digunakan misalnya sebagai tas, sebagai pembungkus kado dan dekorasi interior. Hal yang terpenting dari furoshiki ini adalah konsep ‘penggunaan’ yang berulang. Furoshiki tidak untuk digunakan sekali pakai. Menggunakan furoshiki juga berarti mengurangi penggunaan materi baru untuk pengemasan sekaligus mengurangi pengunaan kemasan yang berlebihan. Bahkan pada tahun 2006 menteri lingkungan Jepang saat itu Yuriko Koike menjadikan "Mottainai Furoshiki" sebagai simbol kebudayaan jepang dalam mengurangi jumlah sampah. 


Forushiki ini menunjukkan bahwa dari dulu nenek moyang bangsa Jepang sudah menerapkan kecintaan terhadap lingkungan, begitu juga nenek moyang kita karena yang sama-sama kita tahu bahwa banyak kearifan lokal yang sekarang ini banyak terlupakan yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, mungkin jika kita bisa menggalinya masih banyak hal baik seperti Furoshiki ini yang bisa kembali kita aplikasikan demi menjaga lingkungan kita ini.

Nah..setelah mengetahui sedikit pengetahuan tentang Furoshiki, bagaimana? apakah kalian tertarik untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari baik itu sebagai pengganti plastik atau untuk keperluan lainnya, kalau kami tentu saja tertarik walaupun tidak punya kain furoshiki kita bisa menggantinya dengan kain lain bisa slayer atau kain lainnya seperti batik misalnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar